Rabu, 13 Januari 2010

SPECIES BARU DALAM PEMIKIRAN FILSAFAT EPISTIMOLOGI

Sebelum kami memaparkan panjang lebar tentang aliran Experimenisme yang kami gagas, kami akan lebih dulu memberikan perbandingan dan sedikit keterangan tentang aliran Epistimologi yang telah ada.
Indera ( Empiris )
Indera digunakan untuk berhubungan dengan dunia fisik atau lingkungan di sekitar kita. Indera ada bermacam-macam; yang paling pokok ada lima (panca indera), yakni indera penglihatan (mata) yang memungkinkan kita mengetahui warna, bentuk, dan ukuran suatu benda; indera pendengaran (telinga) yang membuat kita membedakan macam-macam suara; indera penciuman (hidung) untuk membedakan bermacam bau-bauan; indera perasa (lidah) yang membuat kita bisa membedakan makanan enak dan tidak enak; dan indera peraba (kulit) yang memungkinkan kita mengetahui suhu lingkungan dan kontur suatu benda.
Pengetahuan lewat indera disebut juga pengalaman, sifatnya empiris dan terukur. Kecenderungan yang berlebih kepada alat indera sebagai sumber pengetahuan yang utama, atau bahkan satu-satunya sumber pengetahuan, menghasilkan aliran yang disebut empirisisme, dengan pelopornya John Locke (1632-1714) dan David Hume dari Inggris. Mengenai kesahihan pengetahuan jenis ini, seorang empirisis sejati akan mengatakan indera adalah satu-satunya sumber pengetahuan yang dapat dipercaya, dan pengetahuan inderawi adalah satu-satunya pengetahuan yang benar. Tetapi mengandalkan pengetahuan semata-mata kepada indera jelas tidak mencukupi. Dalam banyak kasus, penangkapan indera seringkali tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Misalnya pensil yang dimasukkan ke dalam air terlihat bengkok, padahal sebelumnya lurus. Benda yang jauh terlihat lebih kecil, padahal ukuran sebenarnya lebih besar. Bunyi yang terlalu lemah atau terlalu keras tidak bisa kita dengar. Belum lagi kalau alat indera kita bermasalah, sedang sakit atau sudah rusak, maka kian sulitlah kita mengandalkan indera untuk mendapatkan pengetahuan yang benar.
Akal ( Ratio )
Akal atau rasio merupakan fungsi dari organ yang secara fisik bertempat di dalam kepala, yakni otak. Akal mampu menambal kekurangan yang ada pada indera. Akallah yang bisa memastikan bahwa pensil dalam air itu tetap lurus, dan bentuk bulan tetap bulat walaupun tampaknya sabit. Keunggulan akal yang paling utama adalah kemampuannya menangkap esensi atau hakikat dari sesuatu, tanpa terikat pada fakta-fakta khusus. Akal bisa mengetahui hakekat umum dari kucing, tanpa harus mengaitkannya dengan kucing tertentu yang ada di rumah tetangganya, kucing hitam, kucing garong, atau kucing-kucingan.
Akal mengetahui sesuatu tidak secara langsung, melainkan lewat kategori-kategori atau ide yang inheren dalam akal dan diyakini bersifat bawaan. Ketika kita memikirkan sesuatu, penangkapan akal atas sesuatu itu selalu sudah dibingkai oleh kategori. Kategori-kategori itu antara lain substansi, kuantitas, kualitas, relasi, waktu, tempat, dan keadaan.
Pengetahuan yang diperoleh dengan akal bersifat rasional, logis, atau masuk akal. Pengutamaan akal di atas sumber-sumber pengetahuan lainnya, atau keyakinan bahwa akal adalah satu-satunya sumber pengetahuan yang benar, disebut aliran rasionalisme, dengan pelopornya Rene Descartes (1596-1650) dari Prancis. Seorang rasionalis umumnya mencela pengetahuan yang diperoleh lewat indera sebagai semu, palsu, dan menipu.
Hati ( Intuisi )
Organ fisik yang berkaitan dengan fungsi hati atau intuisi tidak diketahui dengan pasti; ada yang menyebut jantung, ada juga yang menyebut otak bagian kanan. Pada praktiknya, intuisi muncul berupa pengetahuan yang tiba-tiba saja hadir dalam kesadaran, tanpa melalui proses penalaran yang jelas, non-analitis, dan tidak selalu logis. Intuisi bisa muncul kapan saja tanpa kita rencanakan, baik saat santai maupun tegang, ketika diam maupun bergerak. Kadang ia datang saat kita tengah jalan-jalan di trotoar, saat kita sedang mandi, bangun tidur, saat main catur, atau saat kita menikmati pemandangan alam.
Intuisi disebut juga ilham atau inspirasi. Meskipun pengetahuan intuisi hadir begitu saja secara tiba-tiba, namun tampaknya ia tidak jatuh ke sembarang orang, melainkan hanya kepada orang yang sebelumnya sudah berpikir keras mengenai suatu masalah. Ketika seseorang sudah memaksimalkan daya pikirnya dan mengalami kemacetan, lalu ia mengistirahatkan pikirannya dengan tidur atau bersantai, pada saat itulah intuisi berkemungkinan muncul. Oleh karena itu intuisi sering disebut supra-rasional atau suatu kemampuan yang berada di atas rasio, dan hanya berfungsi jika rasio sudah digunakan secara maksimal namun menemui jalan buntu.
Hati bekerja pada wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh akal, yakni pengalaman emosional dan spiritual. Kelemahan akal ialah terpagari oleh kategori-kategori sehingga hal ini, menurut Immanuel Kant (1724-1804), membuat akal tidak pernah bisa sampai pada pengetahuan langsung tentang sesuatu sebagaimana adanya (das ding an sich) atau noumena. Akal hanya bisa menangkap yang tampak dari benda itu (fenoumena), sementara hati bisa mengalami sesuatu secara langsung tanpa terhalang oleh apapun, tanpa ada jarak antara subjek dan objek.
Kecenderungan akal untuk selalu melakukan generalisasi (meng-umumkan) dan spatialisasi (meruang-ruangkan) membuatnya tidak akan mengerti keunikan-keunikan dari kejadian sehari-hari. Hati dapat memahami pengalaman-pengalaman khusus, misalnya pengalaman eksistensial, yakni pengalaman riil manusia seperti yang dirasakan langsung, bukan lewat konsepsi akal. Akal tidak bisa mengetahui rasa cinta, hatilah yang merasakannya. Bagi akal, satu jam di rutan salemba dan satu jam di pantai carita adalah sama, tapi bagi orang yang mengalaminya bisa sangat berbeda. Hati juga bisa merasakan pengalaman religius, berhubungan dengan Tuhan atau makhluk-makhluk gaib lainnya, dan juga pengalaman menyatu dengan alam.
Pengutamaan hati sebagai sumber pengetahuan yang paling bisa dipercaya dibanding sumber lainnya disebut intuisionisme. Mayoritas filosof Muslim memercayai kelebihan hati atas akal. Puncaknya adalah Suhrawardi al-Maqtul (1153-1192) yang mengembangkan mazhab isyraqi (iluminasionisme), dan diteruskan oleh Mulla Shadra (w.1631). Di Barat, intuisionisme dikembangkan oleh Henry Bergson.
Pengalaman ( Eksperimen )
Pecekcokan dalam empirisme sampai kapanpun tak akan sampai pada titik final. Masing-masing aliran sangat kukuh memegang teori-teori tentang epistimologi. Permasalah ini sulit untuk di clear-kan mengingat masing-masing tokoh penggagas dari masing-masing aliran telah meninggal sehingga sulit untuk menempatkan mereka dalam satu meja diskusi. Mereka meninggalkan iktilaf yang sangat pelik bagi kaum filsafat masa kini, seperti halnya Ikhtilaf imam madzhab dalam masalah fiqih yang sampai sekarag masih menyisakan perdebatan-perdebatan antar ulama’.
Maka sah-sah saja bagi filsuf abad 21 menganut salah satu faham aliran dalam pembahasan epistimologi tersebut. Akantetapi coba kita analisis kembali dan coba kita tela’ah lebih dalam lagi. Maka, dalam hal ini kita akan temukan titik temu yang sangat dominan dan sangat jelas. Dari data-data diatas, masing-masing aliran epistimologi mengalami pengalaman yang sebelumnya dialami.
Seperti aliran empirisme yang memang mengatakan bahwa Pengetahuan lewat indera disebut juga pengalaman. Coba kita telisik lebih dalam lagi pada aliran yang lain, yaitu aliran rasionalisme. Maka kesimpulannya adalah, akal tidak bisa begitu saja menyimpulkan sebuah pengetahuan sebelum ratio itu melewati pengalaman-pengalamn dari panca indra.
Begitu juga aliran intuisionisme. Pengetahuan yang bersumbaer dari intuisi tidak jatuh ke sembarang orang, melainkan hanya kepada orang yang sebelumnya sudah berpikir keras mengenai suatu masalah. Ketika seseorang sudah memaksimalkan daya pikirnya dan mengalami kemacetan, lalu ia mengistirahatkan pikirannya dengan tidur atau bersantai, pada saat itulah intuisi berkemungkinan muncul. Dalam hal ini juga pengalaman berfikir sangat berperan sebelum pengetahuan melalui intuisi itu muncul. Kegiatan berfikir sebelum intuisi itu datang sepertinya merupakan stimulus atau rangsangan agar pengetahuan melalui intuisi itu muncul. Dan hal ini pula tak luput dari kata pengalaman.
Lepas dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa semua aliran dalam pembahasan epistimologi adalah benar. Namun kesalahan fatal pada pemikiran mereka terletak pada segi pengistilahan dan penyimpulan masalah. Dengan adanya species baru dalam ranah pemikiran filsafat ini kami yakin percekcokan selama berabat-abad lamanya bisa teredam. Dalam kesimpulan sebagai benang merah yang bisa kami tarik, mengerucut pada publikasi aliran baru yang bernama EXSPERIMENISME yang terinspirasi dari kata filosofis barat “The Exsperimen Is The Best Teacher”. Untuk lebih lengkapnya kunjungi blog kami.
http://by-khamza. Blogspot.com.

Rabu, 06 Januari 2010

Artikel

URGENSITAS PENDIDIKAN DINIYAH MODERN

26 juni lalu puluhan tenaga pendidik nonformal yang tergabung dalam Pengurus Pusat Persatuan Guru Diniyah Indonesia (PP PGDI) melakukan aksi di depan kantor Departemen Agama, Jakarta. Mereka menuntut agar pemerintah memperhatikan guru diniyah dengan menyediakan anggaran negara untuk kesejahteraan mereka.
Ketua Umum PP PGDI Syahril Aidi mengatakan, jumlah guru diniyah di Indonesia sekitar 300 ribu. Mereka tak mendapat gaji, sedangkan uang honor yang diterima dari murid jumlahnya sangat tak wajar. Ada yang dapat bayaran Rp50 ribu/bulan.
Belum adanya pengakuan dari pemerintah berimbas pula pada kesejahteraan guru-guru madrasah diniyah yang relatif masih mengandalkan honor dari yayasan yang menaungi madrasah, sekalipun Undang-Undang Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah mengakui madrasah diniyah sebagai lembaga pendidikan keagamaan.
Sekalipun selama ini relatif tidak tersentuh oleh bantuan atau perhatian pemerintah, komunitas madrasah diniyah terbukti eksis. Semangat kemandirian itu, yang relatif tidak dimiliki lembaga pendidikan lain di luar pesantren.
Pemerintah sejauh ini belum mengarahkan perhatiannya pada pendidikan di pondok pesantren. Padahal, pesantren dengan madrasah diniyahnya terbukti selama ini menghasilkan lulusan yang peka terhadap gejolak sosial duniawi karena sisi ukhrawi (akhirat) yang juga diperhatikan selama proses pendidikan.
Pendidikan Diniyah menurut Zakiah Drajat merupakan pendidikan yang lebih banyak ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain yang bersifat teoritis dan praktis. Dengan demikian, pendidikan Islam berarti proses bimbingan dari pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani, dan akal peserta didik ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik (Insan Kamil).

Akhir-akhir ini, santer muncul berbagai penilaian terhadap pendidikan diniyah, misalnya bahwa kualitas madrasah diniyah ternyata tertinggal dibanding dengan sekolah umum. Penilaian semacam itu sesungguhnya jika kita mau berpikir jernih tidak adil. Sebab, yang dibandingkan hanyalah prestasi bidang mata pelajaran tertentu yang diujikan secara nasional. Padahal jika yang dibandingkan adalah mata pelajaran agama, maka jelas madrasah diniyah lebih unggul. Selain itu, membandingkannya juga tidak tepat. Sekolah dasar milik pemerintah seluruh kebutuhannya, seperti guru, buku, sarana dan prasarana lainnya, dipenuhi, sedangkan madrasah diniyah tidak. Perlakuan terhadap keduanya yang tidak sama itu, maka semestinya tidak tepat dibandingkan hasilnya. Membandingkan dengan cara seperti itu mestinya dihindari, sebab menjadi tidak adil.

Dulu, madrasah diniyah ini di beberapa tempat ternyata hasilnya cukup baik. Karena dibina oleh orang-orang yang ikhlas, dan sifatnya tidak terlalu formal-----para santrinya tidak sebatas mengejar ijazah atau sertifikat, maka menurut informasi dari beberapa sumber, tidak sedikit santri madrasah diniyah mampu memahami kitab kuning. Padahal sementara itu, lulusan perguruan tinggi agama Islam, belum tentu mampu. Kegagalan itu, mungkin karena niat mereka kurang ikhlas, tidak sungguh-sungguh dan apalagi masih ditambah kelemahan lainnya, yakni mereka kuliah hanya bersifat formalitas untuk mendapatkan ijazah.
Dahulu, para tokoh agama menganggap pendidikan diniyah tersebut sedemikian penting, sehingga sampai-sampai H.Mahmud Sayuthi (alm) tatkala menjabat sebagai Kepala Kantor Departemen Agama di Kabupaten Ponorogo menjalin kerjasama dengan Kepala Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, untuk menyelenggarakan Madrasah Diniyah di sore hari bagi seluruh siswa sekolah dasar. Di sore hari gedung sekolah dasar digunakan untuk madrasah diniyah. Sedangkan para muridnya adalah sekaligus juga siswa sekolah dasar itu. Melalui cara ini, tidak pernah dikeluhkan oleh masyarakat tentang kekurangan jam pelajaran agama bagi para siswa sekolah umum.

Lalu kenapa pendidikan Diniyah yang di selenggarakan di negara kita seakan di anak tirikan. Sampai-sampai para guru diniyah yang tergabung dalam PGDI tersebut berdemo? Sebetulnya terlalu hina kalau para guru diniyah itu berdemo, mengingat motifasi mereka dalam mengajar adalah ihklas lillah, tanpa ada embel-embel ini dan itu. Bahkan honorium yang di terima guru diniyah di istilahkan sebagai Bissyarah ( penggembira hati ) dengan artian sebagai penyemangat mengajar saja. Bukan menjadi tujuan utama. Namun permasalahannya bukan disebabkan oleh masalah yang bukan menjurus kepada keikhlasan. Mereka tahu betul akan hal itu. Yang mereka tuntut adalah keadilan pemerintah dalam kebijakan-kebijakan dalam dunia pendidikan. Tujuan mereka agar supaya lembaga diniyah di negeri ini mampu bersaing dengan lembaga lain yang nota bonenya tidak mengarah pada agama.
Enam Abad sebelum berkembangnya imperium Sriwijaya dan Mataram Kuno, penduduk wilayah nusantara dikenal sebagai bangsa bahari dan mampu meramu peradaban dari luar menjadi bagian dari peradaban nusantara yang hebat.
Bisa dilihat dari peninggalan-peninggalannya, yakni: Candi Borobudur, Prambanan, kekayaan peradaban melayu dan jawa kuno, huruf sanskrit menjadi huruf honocoroko, sistem pemerintahan kepulauan, dan sistem pertahan kelautan yang sangat tangguh. Tahun 1400 – 1600, Indonesia menjadi pusat kegiatan perdagangan muslim. Yang terakhir ini tak lepas dari peranan pesantren, dan pendidikan diniyah yang mulai dikembangakan pada masa kesultanan di Malaka, Demak, Cirebon, Banten, Lampung, Banjar, Ternate, Bone, Bima, dan Kesultanan Islam lainnya.
Mengaca pada enam abad yang lalu, sebagai nenek moyang bangsa ini yang sangat intens dalam pendidikan agama. Bangsa ini seharusnya mempunyai sistim pendidikan diniyah yang berkwalitas dan bertaraf internasional sebagai pengejawantahan dari identitas bangsa yang tak lepas dari agama islam. Lalu dengan alasan apa anak bangsa indonesia sekarang sangat riskan dengan pendidikan diniyah yang telah menjadi sistim pendidikan enam abad yang lalu sebagai nenek moyang bangsa ini? Toh masyarakan dahulu dan sekarang sama-sama di dominasi oleh masyarakat islami. Wallahu a’lam.

Kritik

MENGANGKAT ISU PICISAN SEBAGAI PROMOSI JITU
Yang lain dari isu 2012


Oleh : Imron Hamzah*
Demam film bertema kiamat, 2012, melanda publik dunia. Semua bioskop diantre sejak pemutaran perdana. Apakah benar pada 21 Desember 2012 nanti Bumi akan semengerikan seprti yang ada pada film yang di sutradarai Roland Emmerich ? atau ada udang di balik batu ?
Roland Emmerich memang dianugerahi Tuhan kepiawaian dalam membuat film-film fiksi ilmiah. Bakatnya sudah muncul sejak ia menjadi mahasiswa University of Television and Film Munich, Jerman. Karya filmnya, The Noah’s Ark Principle (1981) sebagai persyaratan lulus dari universitas itu, mendapat pujian banyak orang. Film berdurasi 1,5 jam itu diputar dalam Berlin International Film Festival pada 1984. Ketika teman-temannya hanya mampu mengumpulkan uang $US 20.000 untuk mendanai film persyaratan lulus yang diwajibkan universitas, dia mampu meraih $US 600.000. Sejak awal, Emmerich seperti sudah dijodohkan dengan uang.
Gara-gara film 2012, Banyak kalangan bahkan seluruh manusia di dunia ini membahas masalah kiamat yang terjadi pada tahun 2012, di tambah lagi, banyak kejadian alam yang disangkut pautkan dengan akan terjadinya kiamat, memang bumi ini udah mulai tua, tapi kalau masalah kiamat, manusia tidak akan tahu kapan datangnya hari yang memusnahkan seluruh umat manusia di muka bumi ini, biarlah hari itu menjadi rahasia tuhan, manusia cukup berbuat baik dan dan rajin beribadah untuk menyambut hari itu.
“Mereka menanyakan padamu (Muhammad) tentang kiamat, kapan terjadi?. Katakanlah, sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat ada pada tuhanku. Tidak ada seorangpun yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain dia” QS, Al a’raf. 7. 187.
film yang sedang booming dan menjadi perbincangan hangat hampir di seluruh dunia, ternyata mendapat kecaman dari ilmuwan NASA, badan pengamat antariksa US. Seperti yang diketahui, film hari kiamat 2012 yang sedang ditayangkan di bioskop seluruh dunia tersebut menampilkan ramalan Maya kuno bahwa bencana akan terjadi pada titik balik matahari musim dingin di 2012. Bahkan, banyak buku dan program TV yang membahas peristiwa kiamat.
Munculnya kabar tentang kiamat tersebut ternyata hanya bersumber dari kalender Bangsa Maya, yaitu sistem kalender dari Kaisaran Amerika Tengah yang berakhir pada tanggal 21 Desember 2012.

Dalam Ramalan Bangsa Maya, sesuatu yang buruk bakal terjadi pada akhir kalender. Ada yang menyebut bumi diisap oleh lubang hitam dan ditabrak meteor. Juga ada yang mengatakan pada tanggal tersebut bumi akan ditabrak oleh Planet Nibiru.
Seperti yang kita ketahui bangsa maya adalah bangsa yang sangat maju, baik dalam bidang astronomi maupun ramalannya. Apalagi setelah di temukannya kalender bangsa maya yang berdasarkan deret calendernya menyatakan bahwa kalender mereka berakhir 21-12-2012.
Anehnya Apolinario Chile Pixtun sebagai tetua Bangsa Maya merasa bosan dihujani pertanyaan mengenai kalender Maya yang memperkirakan kiamat pada 21 Desember 2012. Menurut tetua Indian Maya itu, berita tersebut bohong.
Lalu apa hubungan antara film 2012 dan ramalan bangsa maya tentang hari kiamat? Mengingat kabar santernya ramalan hari kiamat oleh bangsa maya itu bersamaan dengan akan di putarnya film 2012.
Menurut Dr. Sugito, salah satu pakar marketing Indonesia, promosi itu sangat penting, bahkan bisa di katakan promosi itu WAJIB. Harus dilakukan oleh semua pemain bisnis, apa pun itu bidangnya. Termasuk dalam dunia perfilman. Promosi adalah sebagai bentuk informasi mengenai apa pun yang berhubungan dengan bisnis. Tujuan akhir dari promosi adalah peningkatan omset perusahaan, dampak sampingnya adalah eksistensi usaha di mata masyarakat.
Dalam promo di film 2012 ini menurut hemat kami, sebetulnya kurang sportif. Cara mereka mempromosikan film ini mengunakan tunggangan sebuah isu dari pedalaman masyarakat Amerika kuno, yaitu suku Maya yang masih tidak terlalu dikenal dunia sebelum Film 2012 akan diputar. Mereka mempunyai isu tentang prediksi mereka yang meramalkan bahwa tanggal 21 Desember 2012 adalah ‘end of times’ menurut kalender matahari ciptaannya yang terkenal sebagai kalender paling akurat di dunia. Padahal arti sebenarnya dari ‘end of times’ menurut bangsa Maya adalah masa berahirnya kalender yang mereka ciptakan.
Coba kita kilas balik rumor yang sama yang mengatakan kiamat terjadi pada jam 09.09 tanggal 9 bulan 9 tahun 2009. apakah itu terbukti? pada tahun 2008 juga terjadi hal yang sama 08.08 tanggal 8 bulan 8 2008. Lalu Roland Emmerich beserta krunya mempunyai ide untuk mengangkat kabar dari suku maya tersebut untuk diangkat ke permukaan melalui media-media internasional. Tujuanya agar film yang digarapnya mempunyai promosi murah tapi mendunia.
Sama halnya dengan film Harry Potter yang sudah lebih dulu sukses lewat novelnya, atau film Laskar Pelangi, Ayat - ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Twilight, dsb. Sehingga mengapa film 2012 sendiri begitu booming saat ini, karena banyak sekali pemberitaan media mengenai hari kiamat akan terjadi 2012.
Walhasil, dalam waktu 3 hari, filmnya sudah meraup uang untuk menutupi modal pembuatannya. Film berbiaya 260 juta itu langsung menguasai daftar film box-office. Tak diragukan lagi, 2012 bakal menjadi mesin uang baru yang semakin melambungkan nama dan kekayaan Emmerich. Dia tahu betul bagaimana mencetak uang lewat film fiksi ilmiah.
Lalu siapakah yang terkena imbas atas kebohongan ini?

*Imron Hamzah. Mahasiswa smester I jurusan PAI STAI Zainul Hasan Genggong.

Tips


TIPS MAKE UP MUSLIMAH

Saat ini para wanita di dunia berlomba-lomba untuk mempercantik tampilannya, Apalagi para artis. Mool, super market, toko aksesoris dan salon-salon kecantikan banyak diserbu para wanita yang berburu kecantikan. Pada hakikatnya kecantikan yang mereka buru hanya kecantikan untuk sementara atau bisa dikatakan kecantikan masa muda yang tidak akan pernah bertahan lama. Demi obsesinya, mereka rela merogoh kocek sedalam mungkin.
Nah.! Oleh kerena itu, kami coba untuk mempromosikan beberapa produk kecantikan murah pada para wanita, khususnya wanita muslimah yang ingin mempercantik dirinya. Dan InsyaAllah, ketika kalian memakai produk kami, dijamin kecantikan yang akan kalian peroleh adalah kecantikan yang akan bertahan lama dan bahkan kalian akan bisa tetap tampil cantik pada usia tua untuk menyongsong surga.

 Pakailah anting-anting produk TAWADU’ pada telingamu Fa insyaAllah semua orang akan menyayangimu dan kau akan tampak lebih anggun dan cantik.
 Pakailah lipstik mira bella bermerk JUJUR pada bibirmu, maka engkau akan selalu dipercaya semua orang dan akan selamat.
 Pasanglah pada matamu celak yang kau beli dari toko GHADDUL BASHOR, maka ketenangan akan selalu kau rasakan setiap saat.
 Bedakilah wajahmu dengan bedak QIYAMUL LAIL, maka cahaya wajahmu akan lebih merona sepanjang hari.
 Gantilah gelang dan cincinmu dengan selalu memegang tasbih kecil, maka kau akan tampak lebih manis dan berwibawa.
 Belilah kalung IMAN, lalu pakailah dimanapun kau berada, jangan sampai kau lepas, maka dengan kalung itu kau akan selamat dunia akhirat.
 Usapkan sabun ISTIGHFAR , maka badanmu akan bersih dan terhindar dari kuman-kuman dosa.
 Fashion yang paling anggun untuk seorang wanita adalah fashion dari butik bernama ILMU. Belilah di butik gurumu dan pakailan, niscaya keanggunanmu akan tampak lebih sempurna.
 Pilihlah warna SATRUL AUROT untul fashionmu, maka kau akan terjaga dari intaian banteng ma’siat yang selalu mengintaimu.

Selamat mencoba!

Profil

CAHAYA DI TENGAH GEJOLAK DESA SERIBU JURANG
Profil Singkat PP Riyadlus Sholihin Rejing

Sekitar dua puluh satu tahun silam, gejolak sosial masyarakat Desa Rejing mencapai klimaks keterpurukannya. Kriminalitas seakan identik dengan nama desa Rejing. Apalagi dalam hal kasus kriminal carok, dalam jangka waktu kurang dari satu bulan dapat dipastikan terjadi pertikaian masyarakan yang kadang menelan korban. Hal tersebut dikarenakan, pada waktu itu masyarakat Rejing masih buta pada agama sehingga Tarikus Sholat menjadi lebih dominan dari pada orang-orang yang mendirikan sholat yang waktu itu sangat sedikit sekali.
Taraf pendidikan masyarakat yang sangat rendah mengakibatkan dampak negatif pada masyarakat dalam memutuskan sebuah kebijakan dalam segala masalah masyarakat yang bergulir pada waktu itu, sehingga yang terjadi diantara individu masyarakat adalah saling egois dan jauh dari kesan toleransi antar sesama masyarakat ketika dihadapkan pada sebuah masalah. Ditambah lagi dalam hal baca tulis, mayoritas masyarakat waktu itu masih buta huruf. Kendala yang mereka hadapi adalah minimnya lembaga pendidikan yang ada dan rendahnya perekonomian yang dikelola oleh masyarakat. Sehingga fasilitas pendidikan yang ada sangat sulit untuk dijangkau oleh mayoritas masyarakat.
Dan yang lebih ironis lagi adalah, masyarakat Desa Rejing pada waktu itu hanya disuguhi dengan kegiatan-kegiatan yang jauh dari norma-norma agama dan norma-norma pendidikan. Salah satu contohnya adalah pagelaran seni tayub yang sarat dengan kemaksiatan. Dalam jangka waktu kurang dari satu bulan dapat dipastikan pagelaran seni tayub waktu itu digelar di desa Rejing.
Melihat keadaan sosial masyarakat Rejing waktu itu jauh dari nilai-nilai agama maka KH.M. Anwar berinisiatif untuk mendirikan lembaga keagamaan yang bergerak dalam pendidikan islam. Dengan berbekal semangat yang tinggi dan ketulusan hati, beliau mengumpulkan beberapa orang untuk membantu dalam pendirian lembaga keagamaan yang diimpikannya. Diantaranya adalah Pak Humaidi dan Pak Sarif yang bergerak dalam bidang ketenagaan. Sedangkan Pak Maskur, Pak Abd Rozak, Pak Parmi, Pak Rus, Pak Asum, Pak Rusdi (Alm), Pak Pardi (Alm) yang bergerak dalam bidang keorgaisasian. Mereka semua berkumpul dengan satu tujuan yang sama, yaitu pendirian lembaga keagamaan di Desa Rejing.
Maka pada hari kamis 13 Maulid 1408 H/05 November 1987 M, KH.M. Anwar bersama angota pengurus yang ada menetapkan berdirinya sebuah lembaga keagamaan yang bergerak dalam bidang pendidikan bernama MI Riyadlus Sholihin yang lebih menonjolkan materi diniyah dari pada materi umum standart pemerintah. Nama Riyadlus Sholihin adalah nama yang diambil dari nama pondok pesantren tempat KH.M. Anwar menimba ilmu di kecamatan Ketapang Probolinggo yang pada waktu itu diasuh oleh Habib Muhammad bin Ali Al-habsy. Menurut KH.M. Anwar, secara batiniyah Riyadlus Sholihin rejing adalah milik Habib Muhammad, KH.M. Anwar hanya sebagai pelaksana dari cita-ita besar Habib Muhammad dalam mengembangkan pendidikan.
Bukan bagai membalik telapak tangan MI RS bisa berdiri megah seperti sekarang. Pada awal pendirian lembaga tersebut, fasilitas pendidikan yang tersedia masih sangat minim. Ruang kelas pertama yang di pakai waktu itu adalah teras rumah Bapak Sukarson, Musholla di depan rumahnya dan dua ruang kelas yang dibangun dengan ayaman bambu (bidik). Dengan fasilitas seadanya, kegiatan belajar mengajar berjalan dengar lancar. Menurut penuturan Bapak Sukarson, Meskipun waktu itu para murid mengikuti KBM tanpa bangku sekolah dan tanpa dinding, akan tetapi mereka tetap semangat untuk bersekolah. Begitu pula para guru, dengan semangat perjuangan Lillah mereka rela bersusah payah mengajar para murid dengan gaji minim, yang waktu itu di istilahkan dengan istilah uang ganti sabun. Belum lagi intimidasi dari sekelompok masyarakat yang tidak setuju dengan berdirinya lembaga tersebut.
Genting ruang kelas yang bocor ketika hujan, hembusan angin yang bertiup membawa debu dimusim kemarau, tanpa bangku, tanpa seragam dan KBM masuk pada sore hari tak menjadikan para guru dan para murid patah semangat. Bahkan mereka menganggap semua itu sebagai rayuan yang semakin dirasakan akan semakin terasa indah. Di tambah lagi dengan sulitnya rute perjalanan menuju lokasi sekolah. Para guru dan para murid yang dari arah selatan sekolah harus melewati lorong-lorong jurang, begitu pula yang dari utara. Akibatnya, ketika hujan turun, para murid banyak yang tidak masuk sekolah karena jalan yang biasa dilewati para murid malah berganti dilewati oleh aliran air hujan. Bagai mengalah pada hujan. Pas lah apa yang dikatakan pepatah bahwa makin tinggi pohon itu tumbuh maka makin kencang angin akan menghempasnya.
Selang dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1989, KH.M. Anwar menggagas sebuah kegiatan kemasyarakatan yang bersifat agamis, yaitu kegiatan Sarwah yang dilaksanakan pada setiap malam jumat. Dan waktu itu, beliau juga menggagas untuk memperingati hari-hari besar islam dengan mengadakan pengajian umum di setiap masjid yang ada disekitar blok Gembor Desa rejing. Menurut panuturan Bapak M. Astro Hidayat, salah satu guru sepuh di RS, Tujuan diadakannya kegiatan-kegiatan tersebut, agar supaya masyarakat Rejing selalu di sibukkan oleh kegiatan-kegiatan agamis yang akan berpengaruh positif pada perkembangan sosial masyarakat. Berkat kegigihan beliau dan rasa antusiasme masyarakat yang sangat tinggi, kegiatan keagamaan di desa Rejing yang telah digagasnya bersama para tokoh masyarakat sekitar sampai sekarang masih tetap terlaksana dan akan terus di kembangkan.
Tak lama berselang, tepatnya pada tahun 1994 KH.M. Anwar mempunyai gagasan baru untuk melebarkan sayap perjuangannya dalam bidang pendidikan dengan merintis lembaga pendidikan yang lebih tinggi, yaitu Madrasah Tsanawiyah Riyadlus Sholihin yang juga lebih menitik beratkan pada materi diniyah dari pada materi umum. Dengan dirintisnya sekolah MTs di Desa Rejing waktu itu, para murid MI dapat melanjutkan jenjang pendidikanya tanpa harus jauh-jauh pergi ke desa lain untuk bersekolah. Dan sampai saat ini sekolah MTs RS, masih menjadi satu-satunya sekolah tingkat MTs yang ada di Desa Rejing. Bersamaan dengan tahun didirikannya MTs RS, KH.M. Anwar juga merintis kegiatan seni hadrah ISHARI yang beranggotakan para guru dan sebagian murid-murid MTs. Sehingga gaung lembaga Riyadlus sholihin di desa seribu jurang ini makin terdengar di seantero kecamatan tiris, Banyuanyar dan keamatan-kecamatan lain.
Tahun demi tahun lembaga pendidikan Riyadlus sholihin makin menampakkan kemolekannya. Berkat kesungguhan KH.M. Anwar, satu demi satu gedung sekolah mulai berdiri kokoh. Para murid dan para guru mulai bisa bernafas lega. Antusias masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya semakin tinggi. Akan tetapi, dengan didirikannya lembaga pendidikan tinggkat MTs waktu itu, ketenagaan guru mulai mengurang. Gejolak itu mulai dirasakan oleh pengasuh, KH.M. Anwar, dan beliau langsung mencari solusi untuk memecahkan gejolak tersebut dengan menyekolahkan para murid lulusan MTs kesekolah Madrasah Aliyah yang ada di kecamatan-kecamatan lain khususnya di MA Kecamatan Sebaung karena memang lataknya tidak jauh dari desa Rejing.
Hasilnya, bisa terasa tiga tahun kemudian. Para lulusan MA sebaung tersebut ditarik kembali oleh pengasuh ke lembaga Riyadlus Sholihin untuk membantu ketenagaan guru yang kurang. Bersamaan dengan peristiwa itu, maka pada tahun 2003 pengasuh berinisiatif untuk mendirikan lembaga pendidikan tingkat atas, yaitu Madrasah Aliyah Riyadlus Sholihin yang juga menitik beratkan materi diniyah sesuai titah dari guru pengasuh, yaitu Habib Muhammad bin Ali Al-Habsy Ketapang. Tidak hanya berhenti di situ saja. Untuk memfasilitasi para siswa dan siswi yang tempat tinggalnya jauh dari lokasi sekolah, KH.M. Anwar menyediakan pemondokan yang akan memudahkan mereka mengenyam pendidikan di Riyadlus Sholihin. Bahkan untuk biaya makan sehari-hari bagi para santri di bebaskan.
Meski terus berupaya menjadi lembaga pendidikan islam yang maju dan modern, Riyadlus Sholihin tidak menanggalkan baju kesalafannya dalam menjalankan roda pendidikan. Riyadlus Sholihin tetap mengutamakan pemahaman agama yang bersumber dari kitab-kitab kuning ulama salaf sebagai materi di samping juga mencari pengembangan-pengembangan metode dan materi pendidikan modern yang tidak merusak kaidah-kaidah salaf. Sesuai bunyi kaidah fiqih yang tak asing lagi di telinga para nahdliyin, yaitu Al-muhafadloh ala qhodimis sholih wal akhdu bil jadidil aslah ( menjaga kelestarian pemahaman lama yang baik dan mengadopsi pemahaman baru yang lebih baik ). Sehingga Riyadlus sholihin akan bisa menelorkan para allumni yang ber IQ modern sekaligus salaf, sederhana, amil li ilmih, dan berguna bagi masyarakat dan agama sesuai dengan visi-misi Riyadlus Sholihin yang pernah di dawuhkan oleh pengasuh, KH.M. Anwar.
Saat ini lembaga pendidikan yang dikelola dalam yayasan pendidikan Riyadlus Sholihin bisa di bilang lengkap. Mulai dari RA, MI, MTs, MA bahkan sekolah diniyah pada sore harinya juga dikelola dan terus dikembangkan. Berbagai prestasi sudah banyak diraih oleh masing-masing lembaga dalam naungan yayasan pendidikan Riyadlus Sholihin. Mulai dari tingkat MI yang pernah menyabet Juara dua lomba cerdas cermat setingkat Kabupaten. Dan juga pernah menggondol Juara tiga olimpiade mata pelajaran tahun ajaran 2008/2009. dan yang paling mencengangkan adalah baru-baru ini salah satu siswa MI RS telah meraih peringkat tertinggi hasil UASBN thn 2008/2009, se Jawa Timur. Dan di tigkat MTs, siswanya pernah menjuarai lomba lompat jauh putra Porseni MTs sekabupaten Probolinggo yang menyabet juara III dan pada tahun 2007-2008 MTs RS menduduki Peringkat 10 besar nilai UAN serayon 28-subrayon 09, KKM MTs ZAHA Genggong. Dan juga Prestasi-prestasi lain yang cukup bisa membuat para siswa-siswi di lembaga Riyadlus Sholihin menjadi percaya diri dan cukup bisa membuat mereka optimis mampu bersaing dengan lembaga-lembaga lain yang berfasilitas lengkap sekalipun.
Menurut Bpk Muhlis, S,Pd. selaku kepala sekolah MI RS, bahwa prestasi yang diraih oleh masing-masing lembaga di lembaga ini berkat kerja keras pengasuh beserta dewan guru yang mempunyai semangat juang yang tinggi dalam pendidikan dan yang pasti adalah karena istighosahnya. Siapa yang akan menyangka Riyadlus Sholihin yang dahulu terpuruk akan menjadi lembaga semegah sekarang dengan seabreg prestasi yang telah diraihnya. Berbagai macam extra kurikuler telah direalisasikan dalam lembaga Riyadlus Sholihin. Mulai dari pramuka, kursus seni kaligrafi arab, pengembangan seni hadrah al-Banjari dan hadrah ISHARI. PMR, kegiatan OSIS, kursus bahasa ingris dan bahasa arab juga duskusi-diskusi pendalaman kitab-kitab kuning.
Dengan jumlah siswa-siswi yang seluruhnya mencapai kira-kira 500 siswa-siswi, Riyadlus Sholihin akan terus mengembangkan kwalitas pendidikannya. Tujuannya tak lain yang pertama adalah Lillah dan yang kedua adalah untuk terus menjadi lembaga pendidikan islam seperti yang dicita-citakan oleh Habib Muhammad bin Ali Al-Habsy sebagai The Best Teacher KH. M. Anwar dan kita semua. Yang ketiga agar supaya masyarakat desa Rejing mampu meningkatkan taraf pendidikan agama yang akan berpengaruh positif pada kesejahteraan masyarakat. Sehingga masyarakat desa Rejing menjadi masyarakat yang berpendidikan dan agamis.

Puisi


Anakku……!!!
Kenapa kau membuang muka pada siang
memilih lelap oleh lamun
dibalik hiruk pikuk para penyamun hidup

Langkahmu hanya isak dan gerak mendahaga
seakan membisu pada sengsara
yang berserak di pojok-pojok derita

Anakku……!!!
Kau adalah ruang mungil yang masih kosong
dari rinai-rinai cinta
Maka mulailah mencari makna-makna langit dan bumi
untuk kau lukis sebagai dalil
bahwa cinta Allah
ada pada onggok mungilmu
hingga kelak kau menjadi peri
sang pecinta penciptamu


Probolinggo, 03 desember 2009



KEMBALI

Kembali ku
Seindah anganku dulu
Saat aku menjadi sekujur tubuh
yang memintal dosa pada hayal
Selarik karangan terpental
pada garisnya
pada bentuknya
pada barisnya
Menciptakan kesempurnaan yang utuh
untuk menempuh kesementaraan
menuju abadi ku

By Khamza


DUNIAKU

Berhambur pada setiap keinginan ku
Bertabur pada setiap kebutuhan
yang tidak seperti biasanya
Setiap berlalu
bergantilah taburan baru
yang lebih membuatku haru
Ini takdir
Namun takkan pernah membuatku tertipu


By Khamza 2009